7 Fakta Menarik Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta
Apakah Anda pernah bertanya-tanya tentang masjid raya Jakarta yang menggabungkan arsitektur Islam modern dengan budaya lokal? Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta adalah jawabannya. Terletak di Jakarta Barat, masjid ini lebih dari sekadar tempat ibadah. Ia juga menjadi ikon kebanggaan yang menarik untuk dipelajari lebih jauh.
Diresmikan pada 15 April 2017, Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari berdiri megah di atas lahan seluas 2,4 hektar. Dengan luas bangunannya mencapai 16.985,43 meter persegi, masjid ini menunjukkan perkembangan arsitektur Islam modern di Jakarta. Keunikannya terletak pada desain yang memadukan unsur modern dengan budaya Betawi, menjadikannya pusat kebudayaan Islam yang istimewa.
Poin-Poin Penting
- Diresmikan pada 15 April 2017 oleh Presiden Joko Widodo
- Berdiri di atas lahan seluas 2,4 hektar
- Luas bangunan mencapai 16.985,43 meter persegi
- Arsitektur memadukan unsur modern dan budaya Betawi
- Menjadi pusat kebudayaan Islam di Jakarta
- Ikon kebanggaan warga Jakarta Barat
- Masjid pertama yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta
Sejarah Pembangunan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari
Sejarah masjid raya Jakarta bertambah dengan hadirnya Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari. Pembangunan masjid ini menjadi bagian penting dalam perkembangan arsitektur Islam di ibu kota.
Ide awal dari Presiden Joko Widodo
Gagasan pembangunan masjid ini muncul saat Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Beliau menginginkan sebuah masjid raya yang mencerminkan keberagaman dan kebudayaan Jakarta.
Realisasi pada masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama
Pembangunan masjid Hasyim Asy’ari terealisasi pada masa kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Proyek ini didanai oleh APBD DKI Jakarta sebesar Rp165 miliar.
Proses peletakan batu pertama hingga peresmian
Peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 2014. Pembangunan berlangsung selama tiga tahun dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 15 April 2017. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 2,4 hektare dengan luas bangunan 16.985,43 meter persegi.
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari memiliki kapasitas 12.500 jamaah. Desainnya menampilkan unsur budaya Betawi dengan ornamen gigi balang pada lima menara yang melambangkan Rukun Islam. Kehadiran masjid ini memperkaya sejarah masjid raya Jakarta dan menjadi pusat kegiatan keagamaan serta sosial bagi masyarakat sekitar. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta
Lokasi Strategis di Jakarta Barat
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari berada di Jakarta Barat. Letaknya di Jalan Daan Mogot KM 14,5 No.14, RT.3/RW.14, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng. Ini membuatnya mudah diakses dari berbagai wilayah Jakarta.
Masjid ini dibangun di lahan 2,4 hektare dan bangunannya luas 1,7 hektare. Kapasitasnya bisa menampung 12.500 jamaah, menjadikannya salah satu masjid terbesar di Jakarta. Lokasinya strategis, dekat dengan rumah pemerintah dan permukiman warga.
Di sekitar Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari terdapat 10 blok rusunawa dan area permukiman. Ada juga beberapa masjid dan musala lain. Lokasi ini memudahkan jamaah dari berbagai kalangan untuk beribadah.
- Diresmikan tahun 2017
- Luas lahan 2,4 hektare
- Kapasitas 12.500 jamaah
- Dekat dengan kawasan permukiman
Keberadaan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari memberi dampak positif. Kelompok komunitas dari daerah hingga provinsi sering mengadakan acara di sini. Ada forum BKB PAUD, PKG, operator Dapodik, Himpaudi, kelompok kesehatan masyarakat, dan Remaja Masjid. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta
Arsitektur Unik dengan Sentuhan Budaya Betawi
Masjid Hasyim Asy’ari menggabungkan desain modern dan tradisional Betawi. Ini menjadi landmark di Jakarta Barat yang menarik dan menghormati budaya lokal.
Ornamen Gigi Balang pada Lima Menara
Ornamen gigi balang di lima menara masjid menunjukkan ciri khas Betawi. Bentuk segitiga berjajar di atas menara menciptakan siluet yang indah. Gigi balang juga simbol identitas budaya yang kuat.
Tiang Bernuansa Pagar Langkan
Tiang masjid terinspirasi dari pagar langkan, elemen arsitektur rumah Betawi. Ini memberi nuansa tradisional pada struktur modern masjid. Pagar langkan biasanya dari kayu berukir, tapi di sini diterjemahkan ke bentuk kontemporer.
Inspirasi dari Rumah Batang Betawi
Desain masjid mengambil inspirasi dari rumah Batang khas Betawi. Atap pelana, teras luas, dan warna-warna cerah menunjukkan karakter rumah tradisional. Perpaduan ini menciptakan arsitektur masjid yang unik dan ber karakter kuat.
Presiden Joko Widodo mengatakan, desain Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari memang menunjukkan karakter Betawi. Tujuannya adalah melestarikan budaya lokal dan menciptakan ikon baru di ibukota. Ornamen Betawi yang diaplikasikan dengan cermat membuat masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga simbol kebanggaan warga Jakarta. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta
Kapasitas dan Fasilitas Masjid
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta adalah simbol keagamaan modern di ibu kota. Luasnya sekitar 17.000 meter persegi, memungkinkan masjid ini menampung ribuan jemaah. Ini membuatnya ideal untuk sholat berjamaah di hari-hari besar Islam.
Di dalamnya, terdapat ruang seminar dan kelas untuk kegiatan pemuda. Ini mendukung pengembangan organisasi Islam. Masjid ini juga punya fasilitas modern untuk mendukung ibadah dan kegiatan sosial.
Keindahannya membuat Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari jadi tujuan wisata religi. Banyak wisatawan, rombongan sekolah, dan peziarah dari berbagai daerah yang datang. Pemerintah Kota Jakarta Barat mempromosikan masjid ini sebagai destinasi wisata religi.
Mereka juga mengajak kreator konten untuk memperkenalkan masjid ini lewat media sosial.
- Luas bangunan: 17.000 meter persegi
- Kapasitas: Ribuan jemaah
- Fasilitas: Ruang seminar, kelas keagamaan
- Destinasi wisata: Populer di kalangan milenial
Keberadaan fasilitas dan kapasitas besar menjadikan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari lebih dari sekadar tempat ibadah. Ini juga pusat kegiatan sosial dan wisata religi yang menarik di Jakarta. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta
Makna di Balik Nama KH Hasyim Asy’ari
Nama Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari penuh makna bagi umat Islam Indonesia. KH Hasyim Asy’ari adalah ulama besar dan pahlawan nasional. Beliau berperan penting dalam sejarah Nahdlatul Ulama (NU).
Inspirasi dari Tokoh Islam dan Pahlawan Nasional
KH Hasyim Asy’ari lahir di Jombang, 14 Februari 1871. Beliau mendirikan Pesantren Tebuireng pada 1899. Pesantren ini menjadi terbesar di Jawa pada awal abad ke-20.
Perjuangan KH Hasyim Asy’ari melawan Belanda dan Jepang membuatnya dikenal sebagai pahlawan nasional. Ini terjadi pada 1964.
Hubungan dengan Organisasi Nahdlatul Ulama (NU)
Pada 31 Januari 1926, KH Hasyim Asy’ari bersama ulama lain mendirikan NU. Organisasi ini menjadi tempat perjuangan umat Islam Indonesia. Nama masjid ini menunjukkan hubungan erat dengan NU dan perkembangan Islam di Indonesia.
“KH Hasyim Asy’ari adalah sosok yang memperjuangkan Islam dan kemerdekaan Indonesia. Namanya diabadikan sebagai simbol persatuan umat.”
Perjalanan ilmu KH Hasyim Asy’ari tidak hanya di tanah kelahirannya. Beliau belajar di berbagai pesantren dan ke Mekah. Di Mekah, beliau berguru pada ulama terkemuka seperti Syekh Mahfudh At-Tarmisi dan Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawy. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta sebagai Pusat Kebudayaan Islam
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari di Jakarta Barat adalah pusat kebudayaan Islam penting. Luasnya 2,4 hektar dan bangunannya 16.985,43 meter persegi. Ini bisa menampung 12.500 jamaah. Arsitekturnya menggabungkan modern dan budaya Betawi, menunjukkan identitas Jakarta.
Di sini, ada berbagai kegiatan. Lantai satu digunakan untuk acara keagamaan, sosial, dan budaya. Lantai dua dan mezzanine menambah kapasitas saat jamaah banyak.
Ini juga penting untuk pelestarian budaya. Lima tiang dan kubah menunjukkan Lima Rukun Islam. Ornamen gigi balang dan konsep pertanian kota menambah nilai estetika.
- Diresmikan pada 15 April 2017 oleh Presiden Joko Widodo
- Berlokasi strategis di Kalideres, terjangkau dengan bus Transjakarta
- Memadukan fungsi ibadah, sosial, dan pelestarian budaya
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari menunjukkan pentingnya sebagai pusat kebudayaan Islam Jakarta. Ini inklusif dan multifungsi. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta
Kontroversi dan Klarifikasi Desain Masjid
Desain Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta menimbulkan kontroversi. Beberapa orang mengatakan bentuk masjid mirip dengan lambang agama lain. Ini membuat perdebatan di media sosial dan di kalangan masyarakat.
Tanggapan terhadap Anggapan Menyerupai Lambang Agama Lain
Arsitek masjid, Adhi Moersid, menjawab kontroversi ini. Ia mengatakan desain masjid diinspirasi oleh budaya Betawi, bukan simbol agama lain. Adhi Moersid dikenal sebagai arsitek terkenal di Indonesia sejak 1970-an. Ia meraih penghargaan Aga Khan Award pada 1986 untuk Masjid Said Naum di Jakarta.
Penjelasan Presiden Jokowi tentang Ornamen Betawi
Presiden Joko Widodo juga memberikan klarifikasi. Ia menekankan bahwa masjid ini kaya dengan ornamen Betawi. Beberapa elemen khas termasuk:
- Ornamen gigi balang pada lima menara
- Tiang bernuansa pagar langkan
- Inspirasi dari rumah Batang khas Betawi
Masjid ini dibangun di lahan seluas 17 hektar. Selain nilai-nilai Betawi, masjid ini juga contoh masjid hijau di Indonesia. Masjid ini akan menerapkan pertanian urban, menjadi masjid pertama yang melakukannya.
“Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat kebudayaan Islam yang melestarikan warisan lokal,” ujar Presiden Jokowi saat peresmian masjid pada 15 Februari.
Peran Masjid dalam Kehidupan Beragama di Jakarta
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari sangat penting di Jakarta. Ini bukan hanya tempat salat, tapi juga pusat belajar Al-Quran. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kehidupan beragama.
Masjid ini bukan hanya tempat salat dan zakat. Ia juga pusat kajian keagamaan dan pembangunan karakter. Selain itu, masjid ini berperan dalam kesejahteraan sosial masyarakat.
“Masjid di Indonesia dapat memberikan dakwah yang menyejukkan dalam praktik kehidupan sehari-hari,” ujar Drs. KH. Ma’mun Al Ayyubi dalam khutbah Jumat.
Walaupun luasnya 2,4 hektar, tidak semua warga sekitar datang ke Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari. Namun, berbagai kelompok dari lokal hingga provinsi tertarik untuk kegiatan di sini.
Perannya yang beragam membuat Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari penting di Jakarta. Ia menjadi simbol kerukunan dan tempat pengembangan spiritual umat Islam. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta
Proses Pembangunan dan Durasi Konstruksi
Pembangunan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari dimulai pada tahun 2014. Peletakan batu pertama menandai awal proyek besar ini. Proyek ini akan mengubah wajah Jakarta Barat. Konstruksi masjid ini berlangsung sekitar tiga tahun.
Banyak pihak terlibat dalam pembangunan masjid ini. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah DKI Jakarta, dan DPRD DKI Jakarta bekerja sama. Kerjasama ini menunjukkan semangat gotong royong dalam pembangunan masjid.
Konstruksi masjid meliputi struktur utama, ornamen khas Betawi, dan interior. Setiap tahap dilakukan dengan teliti untuk kualitas dan keindahan. Masjid ini diresmikan pada 15 April 2017, menandai akhir konstruksi.
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari bukan sekadar bangunan ibadah, tapi juga simbol persatuan dan kebanggaan warga Jakarta.
Proses pembangunan masjid menunjukkan kerja sama yang baik antar pihak. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari kini berdiri megah. Ini adalah contoh hasil pembangunan yang terencana dan terlaksana dengan baik.
Perbandingan dengan Masjid Raya Lainnya di Jakarta
Jakarta punya banyak masjid raya yang membuat kita bangga. Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari adalah salah satu yang unik. Ini menampilkan budaya Betawi dalam arsitekturnya.
Ini bisa menampung 12.500 jemaah. Masjid ini berada di dua lantai dengan luas 16.900 meter persegi. Letaknya strategis di Jalan Daan Mogot, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Bedanya, Masjid KH Hasyim Asy’ari dibangun dengan prinsip moderasi. Ini juga masjid raya pertama yang diresmikan di Jakarta, pada 15 April 2017 oleh Presiden Joko Widodo.
- Arsitektur unik dengan sentuhan Betawi
- Kapasitas 12.500 jemaah
- Luas bangunan 16.900 meter persegi
- Diresmikan pada 15 April 2017
Walaupun jemaahnya sedikit saat shalat Dzuhur, Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari penting bagi umat Islam di Jakarta. Ini menambah keragaman masjid raya di Jakarta, masing-masing dengan ciri khas dan peran penting.
Dampak Keberadaan Masjid bagi Masyarakat Sekitar
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta memberikan dampak sosial yang besar. Organisasi Pemuda Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari Jakarta sangat penting. Mereka membantu membentuk karakter Islami pemuda di Duri Kosambi.
Kegiatan seperti Konseling Pemuda, Pesantren Ramadhan, dan Pembinaan Pemuda Jakarta mengubah pemuda menjadi lebih baik. Mereka jadi lebih percaya diri dan berinteraksi dengan orang lain dengan baik. Shalat mereka juga lebih teratur dan mereka lebih bertanggung jawab.
Masjid ini juga jadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan Islam. Ini memperkuat identitas budaya Betawi di Jakarta Barat.
Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan model Miles dan Huberman. Hasilnya, Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta meningkatkan kehidupan beragama dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
FAQ
Dimana lokasi Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari Jakarta?
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari berada di Jalan Daan Mogot KM 14,5 No.14, RT.3/RW.14, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat. Lokasinya strategis dan mudah diakses dari berbagai wilayah di Jakarta.
Apa keunikan arsitektur Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari?
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari memiliki arsitektur unik dengan sentuhan budaya Betawi. Lima menara dihiasi ornamen gigi balang, tiang pagar langkan, dan keseluruhan bangunan terinspirasi dari rumah Batang khas Betawi.
Apa kapasitas dan fasilitas yang tersedia di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari?
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari memiliki dua lantai dengan luas bangunan hampir 17 ribu meter persegi. Masjid ini mampu menampung ribuan jemaah dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern untuk mendukung kegiatan ibadah dan sosial.
Apa makna di balik nama KH Hasyim Asy’ari?
Nama masjid terinspirasi dari tokoh Islam dan pahlawan nasional, Kyai Haji Hasyim Asy’ari. Beliau adalah pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Pemilihan nama ini menegaskan hubungan masjid dengan NU dan sejarah perjuangan Islam di Indonesia.
Apa peran Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari di Jakarta?
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari berfungsi sebagai pusat kebudayaan Islam di Jakarta. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi tempat berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya yang memperkuat peran Islam dalam kehidupan masyarakat Jakarta.
Apa kontroversi yang pernah terjadi terkait desain Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari?
Desain masjid sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap menyerupai lambang agama non-Islam. Presiden Jokowi mengklarifikasi bahwa desain masjid penuh dengan ornamen Betawi, termasuk ornamen gigi balang, tiang pagar langkan, dan inspirasi dari rumah Batang khas Betawi.
Bagaimana proses pembangunan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari?
Proses pembangunan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari memakan waktu sekitar 3 tahun. Peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 2014, dan masjid diresmikan pada 15 April 2017. Pembangunan melibatkan kerjasama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah DKI Jakarta, dan DPRD DKI Jakarta.
Bagaimana perbandingan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari dengan masjid raya lainnya di Jakarta?
Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari menjadi salah satu masjid raya di Jakarta, bersama dengan Masjid Istiqlal dan Jakarta Islamic Centre. Setiap masjid memiliki keunikan arsitektur dan sejarahnya masing-masing, dengan Masjid KH Hasyim Asy’ari menonjolkan unsur budaya Betawi dalam desainnya.
Apa dampak keberadaan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari bagi masyarakat sekitar?
Keberadaan Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan Islam. Masjid ini meningkatkan kehidupan beragama dan memperkuat identitas budaya Betawi di Jakarta Barat. Masjid Tertua di Jakarta