Masjid-masjid tua di Jakarta Selatan sangat penting dalam sejarah dan budaya ibukota. Mereka berumur ratusan tahun dan bukan hanya tempat ibadah. Mereka juga menarik untuk dikunjungi sebagai wisata religi.
Setiap masjid punya cerita dan arsitektur yang kaya. Ini menjadikan mereka warisan budaya berharga. Apakah Anda siap menjelajahi keindahan dan sejarah masjid tua di Jakarta Selatan?
Poin Kunci
- Masjid Tua Al-Mubarok dibangun pada tahun 1527, menjadikannya salah satu yang tertua di Jakarta Selatan.
- Masjid Hidayatullah dikenal dengan arsitektur yang menggabungkan berbagai gaya, seperti Cina dan Betawi.
- Masjid Jami Al-Barkah didirikan pada tahun 1818 dan dikelola oleh tokoh lokal penting.
- Masjid Jami Attaqwa Sriwijaya adalah pusat kegiatan keagamaan yang penting di kawasan Kebayoran Baru.
- Wisata religi di masjid-masjid ini menawarkan wawasan mendalam tentang sejarah dan budaya Jakarta.
Masjid Tua Al-Mubarok
Masjid Tua Al-Mubarok adalah ikon bersejarah di Jakarta Selatan. Dibangun pada 1527, masjid ini melihat banyak perubahan sejarah. Sekarang, masjid ini adalah salah satu yang tertua di Jakarta.
Sejarah dan Pendirian
Prasasti di depan masjid mencatat tanggal pendiriannya. Masjid ini awalnya terbuat dari kayu. Renovasi dilakukan pada 1850, 1915, dan 1925.
Renovasi terakhir pada 1996 menggunakan beton. Ini membuat masjid lebih kokoh sebagai tempat ibadah.
Keberadaan dan Perlindungan
Keberadaan Masjid Tua Al-Mubarok penting secara spiritual dan sejarah. Terdaftar sebagai Monumen Ordonansi No 238 pada 1931, masjid ini diakui sebagai situs sejarah.
Pemerintah daerah melindungi masjid ini sebagai warisan budaya. Dengan usia 495 tahun, masjid ini tetap aktif dan penting bagi komunitas. Masjid Tua di Jakarta Selatan
Masjid Hidayatullah
Masjid Hidayatullah, atau Masjid Karet, memiliki sejarah pendirian yang menarik. Didirikan pada tahun 1747, masjid ini awalnya luas 3,000 meter persegi. Ini menunjukkan kekayaan budaya Betawi.
Seiring waktu, luas masjid berkurang menjadi 1,700 meter persegi. Ini karena perluasan Kali Krukut dan pembangunan jalan.
Sejarah Pendirian
Perjuangan penting terjadi saat Masjid Hidayatullah didirikan. Masjid ini hampir dibongkar pada 1980-an. Namun, upaya penjaga masjid berhasil mempertahankan hak tanah mereka.
Walaupun ada tekanan dari pengembang properti, mereka tetap setia pada situs bersejarah ini.
Arsitektur Unik
Arsitektur Masjid Hidayatullah menggabungkan budaya Islam, Betawi, China, dan Hindu-Buddha. Atap melengkungnya mirip dengan rumah tradisional China.
Di kompleks masjid, ada dua bangunan utama. Satu bangunan asli, dan yang lain ditambahkan pada 1999. Ada juga menara 15 meter yang diresmikan dua tahun sebelumnya.
Di sekitar masjid, ada pohon kurma, melaka, dan nangka berusia ratusan tahun. Pemakaman bersejarah di sekitar menunjukkan perjalanan panjang dan makna penting Masjid Hidayatullah. Masjid Tua di Jakarta Selatan
Masjid Jami Al-Barkah
Masjid Jami Al-Barkah adalah salah satu masjid tertua di Jakarta Selatan. Terletak di Kemang Bangka, masjid ini bukan hanya tempat ibadah. Ia juga pusat kegiatan religi dan ziarah.
Didirikan pada 1818 oleh Guru Sinin, masjid ini telah melalui banyak perubahan. Renovasi terjadi pada 1932, 1935, 1950, 1960, dan 1970. Ini menjaga keaslian dan fungsi masjid.
Guru Sinin, wali dari Banten, sangat dihormati. Beliau meninggal pada 1920 dan dimakamkan di belakang masjid. Tempat ini sering dikunjungi oleh peziarah.
Kegiatan dan Makam
Masjid Jami Al-Barkah bukan hanya tempat ibadah. Ia juga menyelenggarakan kegiatan religi yang menarik. Makam Guru Sinin dan K.H. Ridi, menantu beliau, menjadi tujuan ziarah.
Usaha gotong royong menjaga masjid. Ini menjadikan masjid tetap hidup dengan kegiatan masyarakat. Makam K.H. Naisin, putra K.H. Ridi, berusia 132 tahun, menambah nilai sejarah dan spiritual.
Masjid Jami Attaqwa Sriwijaya
Masjid Jami Attaqwa Sriwijaya, atau dulu Masjid Senayan, adalah masjid tua dengan sejarah kaya. Terletak di Jalan Sriwijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Masjid ini dibangun tahun 1920 dari tanah wakaf Yusuf bin Gede Ali.
Sejak itu, masjid ini mengalami renovasi beberapa kali. Ini untuk memenuhi kebutuhan jemaah yang bertambah.
Sejarah dan Renovasi
Pembangunan masjid dimulai di lahan 750 meter persegi. Kemudian, area masjid diperluas menjadi 3.500 meter persegi. Dukungan dari Wakil Presiden Sudarmono sangat penting dalam proses ini.
Renovasi masjid menunjukkan komitmen untuk melestarikan sejarah. Serta meningkatkan fasilitas untuk umum.
Sekarang, masjid ini memiliki luas 2.173 meter persegi. Termasuk aula serbaguna 1.000 meter persegi. Ini menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Lokasinya strategis di tengah gedung perkantoran. Ini membuat Masjid Jami Attaqwa Sriwijaya populer untuk beribadah dan bersantai. Masjid Tua di Jakarta Selatan
Masjid Tua di Jakarta Selatan
Masjid tua di Jakarta Selatan memiliki sejarah masjid di Jakarta Selatan yang sangat berharga. Setiap masjid punya cerita unik yang menunjukkan perjalanan waktu dan budaya. Masjid Al Mubarok dibangun tahun 1527 dan Masjid Jami Al Atiq dari 1632, menunjukkan warisan budaya yang penting.
Orang-orang banyak yang datang ke masjid-masjid ini, rata-rata ribuan orang per bulan. Ini menunjukkan pentingnya masjid bersejarah dalam kehidupan spiritual. Arsitektur masjid-masjid ini juga unik dan berbeda dari masjid lain di Jakarta.
Pemeliharaan masjid tua membutuhkan perhatian khusus. Dalam lima tahun terakhir, biaya pemeliharaan meningkat. Pendapatan dari donasi dan wisata juga membantu menjaga keberlangsungan masjid. Ini menunjukkan pentingnya masjid tua untuk masyarakat dan sejarah budaya Jakarta Selatan.
FAQ
Apa saja masjid tua yang bisa dikunjungi di Jakarta Selatan?
Di Jakarta Selatan, ada beberapa masjid tua yang menarik. Misalnya, Masjid Al-Mubarok, Masjid Hidayatullah, Masjid Jami Al-Barkah, dan Masjid Jami Attaqwa Sriwijaya. Masing-masing memiliki keunikan dan sejarah yang menarik.
Kapan Masjid Al-Mubarok didirikan?
Masjid Al-Mubarok dibangun pada tahun 1527. Dibangun oleh Pangeran Adipati Awangga. Ini salah satu masjid tertua di Jakarta Selatan.
Apa yang membuat arsitektur Masjid Hidayatullah unik?
Arsitektur Masjid Hidayatullah unik karena gabungan gaya Islam, Betawi, China, dan Hindu-Buddha. Ini memiliki bentuk kubah berundak yang menarik. Masjid Tua di Jakarta Selatan
Di mana letak Masjid Jami Al-Barkah?
Masjid Jami Al-Barkah berada di Kemang Bangka, Jakarta Selatan. Dibangun oleh Guru Sinin pada tahun 1818.
Apa saja fasilitas yang ada di Masjid Jami Attaqwa Sriwijaya?
Masjid Jami Attaqwa Sriwijaya punya aula serbaguna. Ini mendukung berbagai kegiatan keagamaan. Ada juga ruang untuk ibadah.
Mengapa masjid tua di Jakarta Selatan penting untuk dikunjungi?
Masjid tua di Jakarta Selatan penting karena lebih dari sekedar tempat ibadah. Mereka bagian dari warisan budaya dan sejarah yang kaya. Ini memberikan wawasan tentang arsitektur dan tradisi. Masjid Tertua di Jakarta